Laman

Minggu, 09 Januari 2011

Asuhan Keperawatan Metrorhagia

TEORITIS

2.1  KONSEP DASAR PENYAKIT

2.1.1  Definisi Metrorrhagia
            Metrorhagia adalah perdarahan yang tidak teratur dan yang tidak ada hubungan dengan haid.

2.1.2  Etiologi
            Penyebab dari metrorrhagia dapat diabagi menjadi 2:
1.       Metrorrhagia yang disebabkan oleh adanya kehamilan seperti abortus dan kehamilan ektopik.
2.      Metorrhagia di luar kehamilan dapat dibagi lagi menjadi 3:
1.      Penyebabnya bisa terjadi karena luka yang tidak sembuh seperti:
a.       Carsinoma dari korpus uteri yang bisanya terjadi pada wanita dalam menopause dan lebih sering pada wanita tanpa anak dan Flour albus bercampur darah.
b.      Carcinoma serviks (portionis) uteri. Pada wanita mendekati climacterium dan lebih sering terdapat pada wanita yang mempunyai anak banyak. Lebih sering dari pada carcinoma corpora uteri. Timbul pendarahan kontak denga flour berdarah.
c.       Carcinoma dari vulva atau vagina. Jarang sebagai tumor prifer terjadi pada wanita dalam menopause. Ulcus vulvaatau vagina pada wanita tua harus dicurigai terhadap kemungkina adanya carcinoma.
2.      Peradangan yang haemorhagis
Endometritis hemorrhagica seperti pada endometritis senilism endometritis postpartum. Perlu dilakukan kuretase untuk diagnose maupun terpai.
3.      Hormonal
Metrorhagia dapat juga dibagi sebagai berikut:
a.       Perdarahan anatomis ialah perdarahan yang disebabkan karena ada kerusakan pada tractus genitalis seperti sebab-sebab yang telah dibahas diatas.
b.      Perdarahan fungsional atau dysfungsional yang tidak ada hubungannya dengan tumor , peradangan atau kehamilan.

2.1.3        Patofisiologi
Periode-periode menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia) dapat disebabkan oleh pertumbuhan-pertumbuhan jinak di leher rahim (cervix), seperti polip-polip leher rahim. Penyebab dari pertumbuhan-pertumbuhan ini biasanya tidak diketahui. Metrorrhagia dapat juga disebabkan oleh infeksi-infeksi dari kandungan (endometritis) dan penggunaan dari pil-pil pencegah kehamilan (oral contraceptives). Adakalanya setelah suatu evaluasi, seorang dokter wanita mungkin menentukan bahwa metrorrhagia-nya tidak mempunyai suatu penyebab yang dapat diidentifikasikan dan bahwa evaluasi yang lebih jauh tidak perlu pada saat itu.

Perimenopause adalah periode waktu yang mendekati transisi menopause. Ia seringkali dikarakteristikan oleh siklus-siklus menstruasi yang tidak teratur, termasuk periode-periode menstruasi pada interval-interval yang tidak teratur dan variasi-variasi pada jumlah dari aliran darah. Ketidakaturan-ketidakaturan menstruasi mungkin mendahului timbulnya menopause yang sebenarnya (didefinisikan sebagai ketidakhadiran dari periode-periode untuk satu tahun) oleh beberapa tahun.

2.1.4        Manifestasi Klinis
·         Tanda yang paling sering ditemukan berupa perdarahan terjadi secara tidak teratur di luar waktu haid normal
·         Lemah
·         Pucat

2.1.5        Pemeriksaan Diagnostic
a.       Dengan pemeriksaan sitologi
b.      Dengan palpasi toucher atau dilihat dari speculo

2.1.6        Penatalaksanaan
a.       Pemberian erosion portionis dengna nitras argental 10-20%, Abothyl
b.      Pemberian substitusi terapi oesterogen
c.       Dengan cara kuretase

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1    Pengkajian Data Fokus
·         Aktifitas istirahat Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
·         Integritas ego Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
·         Eliminasi Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.
·         Makanan/cairan
Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
·         Pernafasan Frekuensi pernapasan meningkat.
·         Keamanan Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma
·         Seksualitas Penghentian menstruasi.
·         Interaksi sosial Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.

3.2    Diagnosa
1.       Deflsit volume cairan berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan.
2.       Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
3.       Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan.

3.3    Intervensi
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan
·         Tentukan frekuensi dan banyaknya perdarahan
·         Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.
·         Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar.
Rasional
·         Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi.
·         Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
·         Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
2.      Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilan
Intervensi
1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung
2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien
3. Berikan support psikologis
4. Berikan penguatan positif
5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal
Rasional
·         Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan
·          Untuk menjaga intergritas psikologis
·         Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya
·         Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan
·         Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien
·         Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan
Intervensi
1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.
2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
3. Bantu klien beraktifitas secara bertahap.
4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi.
Rasional
·         Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus.
·         Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.
·         Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.
·         Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Mksh dah bantuin
akhirnya tugasQ selesai jg..^^

Unknown mengatakan...

Sama-sama.....

Jesy Milanti mengatakan...

Sangat membantu, terimakasih

Posting Komentar

Habis dibaca, jangan lupa komentarnya y...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...