Laman

Minggu, 06 November 2011

Meranti Dukung Pembentukan Provinsi Riau Pesisir

Sejumlah tokoh pemuda di kawasan Pesisir Riau, menghembuskan wacana mendukung terbentuknya Provinsi Riau Pesisir, meliputi beberapa kabupaten dan kota di kawasan pesisir.
“Alasan pembentukan Provinsi Riau Pesisir adalah karena kawasan pesisir selama ini masih terpinggirkan dan masih terjadi ketimpangan politik serta ekonomi,” kata Ketua Komite Pembentukan Provinsi Riau Pesisir Ahmad Joni Marzainur SH.



Tujuan pembentukan Riau Pesisir, disebut banyak pihak hanya karena ingin meningkatkan tarap hidup rakyat Riau pesisir, yang sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak hasil bumi dari Riau Pesisir yang di dulang, tapi rakyat di kawasan Riau Pesisir hanya menjadi penonton, mereka tak bisa menikmati hasil bumi yang dikeruk dari bumi Riau Pesisir.

"Tujuan kami hanya ingin meningkatkan taraf hidup rakyat pesisir. Selama ini, masyarakat di kawasan itu sangat dikucilkan. Banyak hasil bumi hanya dinikmati provinsi Riau dan Pusat saja," kata Ahmad Joni.

Wacana pembentukan provinsi mendapat dukungan DPRD Riau. Prinsipnya, DPRD Riau tak menolak pemekaran provinsi, karena pemekaran provinsi akan memberikan nilai positif bagi rakyat di kawasan tersebut. Lantas bagaimana sikap Gubernur Riau terhadap wacana ini? Meski pernyataannya tidak begitu ikhlas, namun Gubernur Riau Rusli Zainal menyatakan tak mempersoalkan pemekaran provinsi Riau Pesisir.

Gubernur hanya minta kepada inisator, agar segala sesuatunya disiapkan secara sistimatis. Tidak boleh gegabah dan emosional. Wacana pembentukan Provinsi Riau Pesisir ini, terdiri dari lima Kabupaten/Kota yakni Siak, Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir (Bagan) dan Kabupaten Meranti. Adapun yang menjadi ibukota Provinsi nantinya adalah Duri atau Dumai. Alasan Dumai ditunjuk sebagai ibukota, karena daerah ini memang sudah siap dari segi infrastruktur. 

Kawasan Riau pesisir merupakan kawasan strategis, baik dari SDA maupun sebagai kawasan perdagangan karena berada di jalur lintas perdagangan intrenasional yaitu Selat Melaka. Kawasan ini bisa disatukan dalam satu wilayah administrasi pemerintahan setingkat provinsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Empat kabupaten dan satu kota ini memiliki kedekatan emosional serta historis yang sama, karena sama-sama pernah berada di bawah Kerajaan Siak serta Kabupaten Bengkalis, pasca kemerdekaan. Memang sudah ada keinginan dari komponen pemuda di kawasan pesisir untuk menyatukan persepsi serta langkah membentuk sebuah provinsi baru,” ulas Zulfahmi.

Untuk mewujudkannya, perlu dibuat gerakan bersama merumuskan konsep Provinsi Riau Pesisir, termasuk melakukan lobi-lobi ke tokoh masyarakat serta penguasa. Dalam waktu dekat, ada keinginan merumuskan konsep Provinsi Riau Pesisir dari elemen pemuda agar langkah tersebut dapat terealisasi.

Dari Kabupaten Kepulauan Meranti, komponen pemuda di sana menyatakan siap bergabung dalam gerakan mewujudkan Provinsi Riau Pesisir. Demikian dikemukakan tokoh muda Meranti Ardiansyah, yang juga Sekretaris DPD KNPI Meranti, Kamis (30/9). Menurutnya wacana itu harus terus disuarakan oleh segenap elemen pemuda dan masyarakat. “Pemuda di Meranti siap mendukung gerakan tersebut,” tegasnya.

Sebagai kabupaten baru hasil pemekaran, menurut Ardiansyah lagi, gagasan Provinsi Riau Pesisir harus secara terpola serta mengakomodir seluruh lapisan, bukan hanya pemuda. Ia mendukung kalau langkah awalnya dimulai dari gerakan pemuda pesisir dan bagi kalangan pemuda di Meranti, keinginan itu wajar, karena sejak lama masyarakat dan pemuda di Meranti memang menginginkan sebuah provinsi baru.
sumber: aa-otda.blogspot.com & riau mandiri.net

3 komentar:

Sulthan mengatakan...

ssiiipp lanjutkan...

Info Meranti mengatakan...

Mantap ..

Unknown mengatakan...

Riau: Bravo...

Info Meranti: Mkasih.

Posting Komentar

Habis dibaca, jangan lupa komentarnya y...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...