Laman

Kamis, 05 Mei 2011

Pemimpin dan Penerus Al-Qaida selanjutnya.

Kematian Osama Bin Laden tidak akan menghentikan gerakan Al Qaeda dalam melawan Barat. Pasca Osama meninggal, Al Qaeda akan segera memilih pemimpin baru yang akan menjadi amir dalam setiap gerakannya. Siapakah pemimpin baru Al Qaeda nanti? Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar memperkirakan Ayman Al Zawahiri akan maju untuk menggantikan Osama.
“Al Zawahiri adalah orang nomor dua setelah Osama di Al Qaeda. Makanya, setelah Osama tewas, dialah orang yang paling pantas untuk menggantikan posisi Osama di Al Qaeda,” katanya, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa malam (3/5).
Selama ini, Al Zawahiri sangat berperan penting dalam setiap gerakan Al Qaeda. Bahkan, kata Alhadar, Osama sering menjadikan Al Zawahiri sebagai penasehat dalam aksi yang dilakukan.
Al Zawahiri juga sangat cerdas. Di kalangan Al Qaeda dia dikenal sebagai sosok ahli strategi dalam setiap penyerangan. “Dari segi kemampuan, Al Zawahiri lebih cerdas dari Osama,” tukasnya.
Dari segi gerakan, lanjut Alhadar, Al Zawahiri juga terkenal sebagai seorang militan yang tangguh. Saat usia 14 tahun, Al Zawahiri telah terlihat gerakan bawah tanah di Mesir dalam penyerangan pada Presiden Mesir Anwar Sadat. “Dia salah satu yang ditangkap dalam peristiwa pembunuhan Anwar Sadat pada 1981. Namun, dia kemudian dilepaskan karena tidak cukup bukti,” jelas Alhadar
Meski lebih pintar, lanjut Alhadar, Al Zawahiri punya dua kelemahan mendasar dibanding dengan Osama. Al Zawahiri tidak karismatik seperti Osama. Dia juga tidak punya banyak uang. Hal inilah yang akan membuat gerakan Al Qaeda tidak akan sebesar sewaktu dipimpin oleh Osama. “Dia kurang dihormati dan tidak punya uang. Sehingga gerakan Al Qaeda agak sedikit melemah di bawah pimpinannya nanti,” tukasnya.
Namun begitu, lanjutnya, bukan berarti Amerika boleh meremehkan gerakan Al Zawahiri. Meskipun serangnya tidak akan sebesar Osama, namun Al Zawahiri terkenal punya strategi jitu untuk menyerang jantu pertahanan negara-negara barat. “Amerika harus tetap waspada. Saya memperkiran, saat mereka Al Zawahiri sedang merancang serangan baru untuk balas dendam,” tandasnya.

SAMUDERA HINDIA
Amerika Serikat menghadapi dilema tersendiri tentang pemakaman Osama bin Laden. Pasalnya, sulit mencari negara yang bersedia menjadi tempat untuk lokasi pemakaman Osama.
Namun dilema itu terpecahkan dengan cara cepat a la AS. Osama dikubur di lautan. Tubuhnya disebut-sebut dijatuhkan di Lautan Hindia pada Senin (2/5) pagi, sekalipun Gedung Putih tidak bersedia menyebut lokasi persisnya.
Seperti dikutip ABC News, seorang pejabat AS mengungkapkam bahwa mayat Osama dibawa dengan pesawat ke Kapal Induk AS, USS Carl Vinson. Namun AS menjamin bahwa pemakaman itu tanpa mengabaikan hukum Islam, termasuk proses penyucian, pembungkusan mayat dan doa. "Kami pastikan bahwa itu (mayat Osama) ditangani berdasar tradisi Islam," ujar seorang pejabat AS. "Ini adalah sesuatu yang kami tangani secara serius. Dan sejauh ini ditangani dengan dengan cara yang tepat."
Bagi AS, mengubur Osama di darat jelas memicu kekhawatiran baru lantaran kuburannya bakal menjadi pusat pertikaian dan memicu perdebatan di negeri mana ia seharusnya dikubur. "Mencari sebuah negara yang mau menerima sisa-sisa teroris yang paling dicari di dunia akan sangat sulit," ujar seorang pejabat AS seperti dikutip The Guardian. Alasan itulah yang mendasari AS untuk memutuskan menguburkan Osama di lautan.
Sebenarnya, ketakutan bahwa tempat pemakaman Osama bakal menjadi tempat pemujaan jelas tidak berdasar. Sebab, sebagaimana tradisi Salafi dan Wahabi yang juga dianut Osama maupun pengikutnya, jelas-jelas menolak pensakralan terhadap kuburan. Bahkan Raja Saudi Arabia saja dimakamkan di kuburan tanpa penanda.
Namun sikap tergesa-gesa pemerintah AS itu justru memicu pertanyaan baru : benarkah yang tewas adalah Osama? AS memang tidak ragu lagi bahwa yang tewas di luar kota Islamabad itu adalah Osama. Pemerintah AS juga sudah mengambil sampel DNA sehingga tidak ada keraguan bahwa pria yang tewas tertembak di sebuah persembunyian seharga USD 1 juta di wilayah Abbottabad itu memang benar-benar Osama.
Namun yang harus diingat, aturan pemakaman 24 jam bagi Muslim itu tak selalu konsisten diterapkan AS. Ambil saja contoh pemakaman Uday and Qusay Hussein, dua putra mantan pemimpin Irak, Saddam Hussein. AS bahkan menahannya hingga 11 hari hingga akhirnya kedua putra Saddam itu bisa dikuburkan.
Selain itu, penguburan di lautan juga tidak ditemui dalam tradisi Islam, sekalipun dalam kondisi tertentu aturan Islam membolehkannya. Penguburan di laut dibolehkan dengan beberapa kondisi, salah satunya jika dalam perjalanan panjang dan mayat membusuk sebelum kapal mencapai daratan.
Selain itu jika ada kkehawatiran bahwa pihak musuh bakal menggali tubuh yang dikubur untuk dipotong-potong. Aturan ini disebut dapat diterapkan untuk mengubur mayat Osama di lautan.
Namun berdasar aturan pemakaman di air sebagaimana ditulis alislam.org, disebutkan bahwa jenazah bisa dimasukkan dalam bejana dari tanah liat, atau kakinya diikat dengan pemberat sehingga bisa terbenam di dalam air. Namun alislam.org juga menegaskan, jenazah itu harus benar-benar tenggelam sedalam-dalamnya sehingga tidak segera dimakan oleh predator laut

0 komentar:

Posting Komentar

Habis dibaca, jangan lupa komentarnya y...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...