Salam sejahtera buat sahabat The Phantom.
Melihat perkembangan zaman yang semakin canggih dengan munculnya persaingan berbagai macam pengeluaran tekhnologi baik itu tekhnologi handpone, internet, game online, playstation dan sebagainya. Ternyata membuat pergeseran nilai budaya di Indonesia. Salah satunya yang akan ThP bahas saat ini, timbulnya perkembangan IPTEK mengalihkan dunia permainan tradisional. Kita ketahui kerapnya permainan tersebut yang biasanya dimainkan oleh anak-anak yang berada pada umur 5-13 tahun. Masih ingat kan permainan tradisional yang pernah kita mainkan semasa kanak-kanak, ThP ambil contoh permainan tradisional di kampung ThP sendiri yaitu di Selatpanjang. Permainan tradisional seperti suruk benteng, peramainan guli (kelereng), kejar lengit, Ibu Ila, permainan congkak, permainan kaki anggau, cak gonci dan sebagainya. Mungkin permainan tradisional tersebut juga dimainkan di daerah-daerah lain, namun hanya namanya saja yang berbeda.
Permainan tersebut muncul sudah sangat lama dan sampai ThP sendiri merasakan permainan tersebut, anggap sajalah pada era tahun 80-an sampai tahun 2000. Tapi sangat disayangkan permainan tersebut sudah sangat langka di temukan di kampung ThP atau sama sekali tidak ditemukan lagi. Dengan kemajuan tekhnologi permainan tradisional tersebut telah tertindas. Kalau dilihat anak-anak saat ini lebih suka bermainan yang dikeluarkan oleh orang asing terutama di daerah barat seperti: bermain playstation, Xbox, dan game online (Point Blank, Counter Strike, GTA dsb). Lihat sajalah contohnya di warnet, tidak hanya remaja saja yang tergila-gila bermain permainan tekhnologi tersebut, tetapi warnet juga dipenuhi dengan anak-anak kecil malahan orang tua pun ikutan permainan tersebut.
Dampak dari persgeseran nilai budaya permainan tradisional memiliki dampak negatif, salah satu saya contohkan game GTA. Game GTA yang memainkan seorang tokoh jahat untuk berbuat kerusakan di kota seperti membunuh orang, mencuri kendaraan, dan merusak bangunan. Apalagi kita dengar berita anak cidera sesama mereka karena pengaruh game Smack Down. Selain mempengaruhi pemikiran anak, permainan yang di bawa oleh kaum kapitalis tersebut juga membuat anak tidak sehat karena kurangnya aktifitas. Kalau kita bandingkan dengan permainan tradisional yang mengajarkan anak-anak untuk beraktifitas, melatih kerjasama, ketangkasan, keterampilan dan aktifitas yang bermanfaat bagi tubuh. Apalagi anak-anak seusia 5 sampai 17 tahun dalam masa tumbuh kembang baik dari segi kognitif, psiomotor dan afektif.
Masuknya permainan yang bertekhnologi memang sulit untuk dihindari, apalagi permainannya tidak perlu membutuhkan tempat yang luas, tidak terkendala waktu, dan tidak perlu menunggu teman lain untuk ikut bermain. Permainan yang instan tersebut memang menggeser permainan tradisional di Indonesia, selain itu juga menghambat anak untuk bersosialisasi sesama mereka. Kita sebagai negara dengan beraneka ragam budaya sebaiknya tetap mempromosikan permainan tradisional, terutama bagi mahasiswa bagian jurusan seni budaya. Alangkah baiknya memperkenalkan dan melestarikan kembali kebudayaan indonesia khususnya permainan tradisional di daerah masing-masing. Melestarikan permainan tradisional dapat kita lakukan dengan bebarapa cara seperti:
1. Mempromosikan permainan tradisional.
2. Mengadakan lomba seni budaya dengan menyertakan permainan tradisional.
3. Bagi daerah sebagai tempat wisatawan, dapat digunakan untuk menyambut para wisata.
4. Mengajarkan permainan tradisional di pendidikan sekolah
4. Mengajarkan permainan tradisional di pendidikan sekolah
Masih banyak lagi cara kita sebagai pemuda untuk melestarikan peramainan tradisional. Terkadang ThP bercerita sesama teman 1 kampung halaman tentang permainan tradisional tersebut. Paling tidak timbul rasa rindu untuk kembali ke masa lalu untuk bermain permainan tersebut. :-).
Penulis: Maghfaruddin.
6 komentar:
iya..Permainan Tradisional hilang di telan mainan impor...
iya bner bged,,,
jaman skrg ank2 lbh sneng maen PS ataupun game ol,,
hmmm....
bner bangt ntu brow...
dengan diadakan na pertandingan" tradisional, ntu akan meningkatkan n menimbulkan semangat akan nilai" buda yg sudhhilang..
upz sory bro..
nilai" budaya yg sudah hilang..
mUFrodi: sip, stuju dengan pndapatmu gans,
salah satu contoh kan permainan tradisional kek di taluk, pacu jalur, ntu juga mempertahankan nilai seni budaya kita... :)
saya sangat setuju dengan posting yang keren begene.
Mari kita pertahankan dan lestarikan budaya dengan sebaik-baiknya.
Posting Komentar
Habis dibaca, jangan lupa komentarnya y...